Ebook Murah Belajar Service Laptop ++

Sunday, August 12, 2012

Wawancara Eksklusif Bersama Ummu Ruhban : “Mohonlah Supaya Kita Dikuatkan Dan Diberi Keistiqomahan Sampai Akhir Perjuangan Kita. Isy Karieman Au Mut Syahidan.”


ஜ۩۩ஜ"KABAR DUNIA ISLAM"ஜ۩۩ஜ


Wawancara Eksklusif Bersama Ummu Ruhban : “Mohonlah Supaya Kita Dikuatkan Dan Diberi Keistiqomahan Sampai Akhir Perjuangan Kita. Isy Karieman Au Mut Syahidan.”


Ummu Fauzi untuk Al-Mustaqbal.net

Karena alasan kepraktisan, kali ini saya melakukan wawancara tertulis. Sebentar...bukan kepraktisan sebenarnya yang lebih tepat dijadikan alasan. Tapi lebih dikarenakan sekarang-sekarang ini saya susah mendapatkan pengantar karena masing-masing punya kesibukan. Padahal, selalu lebih membahagiakan bila bertemu langsung ummahat yang saya wawancarai, saya bisa belajar dari ekspresi dan bahasa tubuh. Di samping itu, wawancara langsung biasanya menyisakan kisah-kisah off the record yang boleh saya simpan untuk diri saya sendiri.



Kali ini saya meminta Ummu Ruhban berbagi kisah. Harapan saya nyaris selalu sama, agar kaum Muslimin ,ummahat khususnya membangun keberanian dengan mendengar kisah beliau dan berharap nasihat agar kita tidak gamang ketika memilih untuk ambil bagian dalam jalan jihad ini, atau setidaknya mengambil peran dalam membantu dan mendukung tegaknya dien ini.

Berikut ini adalah hasil wawancara saya ;


Ummu Fauzi (UF) ; Assalamu'alaykum, apa kabar ustadzah ?

Ummu Ruhban (UR); Wa alaikum salam warohmatullahi wa barokaatuh, Alhamdulillah bi ni’mah ukhti, Alhamdulillah ‘ala kulli hal.


UF ; Ustadzah, tolong berbagi cerita dengan kami, apa yang ustadzah rasakan ketika untuk pertama kali mengetahui ustadz ditangkap ?

UR ; Alhamdulillah, perasaan saya waktu itu memang sempat terkejut, karena hanya berjarak 1 jam dari telpon beliau.Saya dapat kabar ,tapi saat itu Alhamdulillah saya bisa kuat,karena pertolongan Allah,dan saya harus berbuat sesuatu. Tidak boleh ada air mata di hadapan manusia, itu prinsip saya saat itu, langsung saya telpon TPM. Setelah dapat kabar penangkapan itu,saya hubungi pak Mihdan dan minta pengarahan beliau apa yang mesti saya perbuat.

Tentang perasaan, saya sangat bersyukur,karena waktu itu Alloh masih memberi waktu saya dan suami bertemu. Karena waktu itu ,suami adalah salah satu target tembak di tempat, jujur saja, dari sisi ini, suami sudah mempersiapkan mental saya dan anak-anak,bahkan beliau sudah banyak pesan kepada saya, juga sudah membuat wasiat untuk semua keluarga..bahkan baju-baju beliau yang di rumah saya pun sudah berikan pada ikhwan-ikhwan dengan ijin beliau.


UF ; Berapa tahun vonis yang dijatuhkan untuk ustadz ?

UR ; Beliau divonis thoghut laknatullahi, 10 tahun, dan ini masih ditambah harus menghabiskan masa tahanan yang lama yang masih kurang 2 tahun 7 bulan. Jadi total vonis beliau 12 tahun. Waktu habis vonis dan ada wartawan yang tanya saya, langsung saya katakan saya tidak terima ini, dan ini bentuk kedzaliman..begitu jawaban saya.


UF : Apakah ustadzah juga mengalami penggerebekan dan penggeledahan ?

UR ; Kalau penggrebekan Alhamdulillah kami tidak mengalami, tapi penggeledahan saat saya besuk sering. Terutama saat awal penangkapan,waktu habis saya serahkan surat kuasa penggantian kuasa hukum, dari kuasa hukum thogut ke TPM. Bahkan saat itu saya dan anak-anak sampai dibawa ke ruangan dan kami sampai hampir ditelanjangi, juga anak-anak yang kecil. Saya bentak polwan yang bertugas dan dia hanya minta maaf dan bilang ini tugas, begitu katanya.

UF : Bagaimana ustadzah memahamkan kepada anak-anak tentang apa yang terjadi dengan abah mereka ?

UR : Alhamdulillah anak-anak memahami kerja abah mereka,dan karena ini bukan yang pertama ,saya lebih mudah untuk memahamkan mereka. Saya bilang biar orang bilang apapun, kalian harus yakin abah tidak salah di mata Allah. Bahkan anak saya yang ke 4 dan dia cukup dekat dengan abahnya, selalu bilang ke teman-temannya kalau abahku baik kan,suka belikan kita susu. Itu polisi yang jahatin abahku. Saya selalu teringat itu, waktu itu usia Aisyah belum 4 tahun.


UF : Bagaimana reaksi anak-anak ketika mereka mendengar ada orang yang membicarakan abah mereka ?

UR : Anak-anak bahkan bangga punya abah yang dibilang orang yang tidak faham dengan sebutan teroris, karena kami sekeluarga tidak ada yang malu atau rendah diri di mata manusia karena abahnya di penjara. Tetanggä pun support kami, Alhamdulillah. Banyak sekali kemudahan yang Allah berikan kepada kami, Aisyah dan Hamzah anak kami terkecil, kalau mau besuk abahnya dan ditanya tetangga atau teman akan menjawab dengan lantang ,kita mau ke abah dulu, tanpa ada rasa malu.


UF : Sepintas saya melihat (ini rasanya saya jadi terkesan sok tahu, ustadzah)...anak-anak begitu dekat dengan abah mereka. Apa trik dan tips-nya ?

UR : Saya selalu dahulukan anak-anak bila bertemu abahnya. Bahkan anak-anak kalau ada perlu atau masalah akan bilang abahnya dulu. Kadang dalam suatu diskusi kami, anak-anak bela abahnya. Abahnya pun akan selalu layani anak-anak, proses ini timbal balik, artinya kami bekerja sama. Anak-anak akan rewel kalau abahnya cuek saat pertama kali bertemu anak-anak. Kami biasakan anak-anak untuk peluk dan cium saat bertemu dan berpisah..dan ini menjadi wajib di keluarga kami.


UF : Bagaimana tanggapan dan pandangan masyarakat sekitar terhadap ustadzah saat ini ? Bagaimana ustadzah menyikapinya ?

UR : Alhamdulillah tetangga dengan kami baik skali...dari sejak DPO sampai tertangkap, support tetangga kanan kiri bagus. Bahkan kami sering diberitahu kalau ada sesuatu,karena saya juga mengisi taklim di rumah dan ada beberapa tetangga yang ikut jadi mereka sedikit banyak mulai memahami. Saya pun sering menjelaskan kepada mereka.



Kondisi ini sangat berharga untuk kami, untuk saya dan keluarga. Ini salah satu nikmat dan kemudahan Alloh yang mahal harganya. Saya pun sering meluangkan waktu untuk sekedar berbicara dengan tetangga, sehingga mereka tidak merasa ada kesan kami tertutup. Bahkan pernah waktu ada wartawan datang dan bertanya pada tetangga, jawaban mereka positif, tapi sayang hal-hal begitu tidak diungkap di media kafir.


UF : Tidak banyak ummahat yang berani mengambil resiko mendukung suami memilih jalan jihad. Tolong beri nasihat buat kami, ya ustadzah !

UR : Pesan saya untuk istri para aktifis, senantiasalah support suami untuk terus tegakkan dien ini dan lawan kedzaliman dalam kondisi apapun, karena di situlah nilai kita dì hadapan Allah. Ada masanya suami perlu kita support, begitu juga kita.. karena bila suami di sijn, banyak keterbatasan kadang kondisi ini melemahkan kita.

Saat kita lemah, akan sangat mudah dimanfaatkan musuh Alloh. Mohonlah supaya kita dikuatkan dan diberi keistiqomahan sampai akhir perjuangan kita. Isy karieman au mut syahidan. Kadang kelemamahan seorang istri mempengaruhi suami.

Suami istri adalah patner, jalin komunikasi yang baik dengan suami, kita juga perlu support, dari suami, maka kita harus saling menguatkan.


UF : Apa harapan ke depan ustadzah untuk anak-anak ? Dan apa arti ustadz Abdullah Sonata buat ustadzah ? ( Dan terima kasih telah berbagi cerita dengan kami, Ustadzah. Jazakillahu khair.)

UR : Semoga anak-anak menjadi anak yang sholih dan sholihah, mujahid dan mujahidah, yang muwahhid dan berakhlaq tinggi. Saya berusaha maksimal supaya anak-anak menjadi sesuai harapan, selebihnya saya serahkan pada Allah. Abahnya sangat berarti dalam kehidupan saya dan anak-anak, meski waktu beliau bersama kami terbatas, tapi beliau selalu memanfaatkan waktu maksimal bersama kami. Untuk saya, beliau bukan hanya suami, teman dan orang yang kami cintai, tapi juga guru dalam banyak hal. Semoga Allah istiqomahkan kami dan beri kesabaran kami dalam kondisi apapun. Afwan. Jazakumullah khoir, barokallahu fiekum, Wallahu A'lam bish showab.

Mengetik hasil wawancara dengan ummahat selalu mengaduk-aduk perasaan, antara bahagia mendapat ilmu baru dan nasihat. Merinding bercampur menahan tangis, dan semangat yang selalu muncul bahwa diri ini harus banyak belajar dan mengejar ketinggalan. Dan itulah yang saya persembahkan untuk para pembaca kali ini. Meskipun mungkin ada pembaca yang mulai bosan dengan kalimat klise saya “Mari kita mengambil ibrah dan pelajaran” saya tetap menulisnya, karena itu akan jadi pengingat untuk saya, lagi dan lagi.


sumber ; http://www.al-mustaqbal.net/more/akhwat/429-wawancara-eksklusif-bersama-ummu-ruhban-mohonlah-supaya-kita-dikuatkan-dan-diberi-keistiqomahan-sampai-akhir-perjuangan-kita-isy-karieman-au-mut-syahidan.html

0 comments:

Post a Comment

REMPELAS.com Aman dalam Berbagi
DAPAT UANG