Pernah coba menghitung berapa
banyak sampah kertas yang kita hasilkan setiap harinya ? Mulai dari
struk belanja, struk ATM, karcis parkir, koran, majalah, bungkus
belanjaan dan lain sebagainya ? Meski sekarang dunia tengah menggalakkan
program 3R untuk mengurangi produksi kertas yang bertujuan mengurangi
penebangan hutan sebagai paru-paru dunia, nampaknya sampah kertas
semakin banyak saja setiap harinya. Program 3R yang terdiri dari Reduce
(pengurangan pemakaian kertas), Reuse (pemakaian kembali kertas bekas)
dan Recycle (daur ulang kertas bekas) ini ternyata membawa berkah rejeki
bagi orang yang jeli melihat peluang bisnis kertas daur ulang.
Salah satu produsen kertas daur ulang
yang telah berhasil menangguk rupiah dari sampah itu bernama Ambardi
Nasution, Sarjana jebolan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta
ini memilih ber wirausaha di bidang kertas daur ulang. Bardi, sapaan
akrab Ambardi Nasution merintis usaha kertas daur ulang
nya pada tahun 2006 bulan Juli, itulah sebabnya ia menamakan usahanya
“Bardiju” yang merupakan anonim dari namanya dan bulan ia merintis
usaha kertas daur ulang. Dengan alat seadanya yang
sederhana seperti blender, bak dan alat sablon sederhana ditambah modal
uang sebesar 1 jt rupiah Bardi memulai usaha kertas daur ulang miliknya.
Kini, Bardiju menjadi brand yang kuat berkat ketekunan serta kegigihan
Bardi. Pasarnya tak hanya lokal tapi sudah merambah manca negara seperti
Jepang. Produk yang dihasilkan beragam mulai dari tas, tempat tissu,
wadah pensil, amplop, lampion, bingkai foto dan sebagainya. Bardi
memberikan rahasia dan tips dalam menjalankan usaha kertas daur ulang,
yakni “kreativitas”. Untuk menarik minat konsumen kita harus mampu
memberikan produk yang variatif dan kreatif. Untuk itulah Bardi mengaku
rajin menambah referensi desain produk turunankertas daur ulangdari buku, majalah dan internet.
Proses pembuatan kertas daur ulang
Proses pembuatan kertas daur ulang ternyata tidak sulit.- Pertama, tentukan warna dan tekstur kertas daur ulang yang ingin dihasilkan. Jika menginginkan hasil kertas daur ulang yang bersih, putih dan halus maka gunakan kertas berjenis HVS. Jika menginginkan hasil kertas daur ulang yang berwarna gelap kecoklatan, tekstur agak kasar gunakan kertas koran.
- Kedua, kelompokkan kertas sesuai jenisnya lalu potong kecil-kecil dan rendam semalaman agar mudah saat di blender (pembuatan bubur kertas). Saat memblender tambahkan air jika dibutuhkan, komposisi jumlah air yang diperlukan tidak ada patokan pasti. Yang penting kertas bisa hancur menjadi bubur namun tidak encer.
- Ketiga, campurkan bubur kertas kedalam wadah cetakan yang sudah diberi campuran air dan lem. Saat inilah kita bisa menambahkan warna dan bahan campuran lainnya seperti dedaunan, pelepah pisang, bunga kering dan sebagainya sesuai keinginan dan kreativitas.
- Keempat, aduk adonan bubur kertas hingga benar-benar rata lalu masukkan screen cetakan (screen sablon), angkat dan biarkan airnya menetes. Setelah itu pindahkan ke alas cetak dan keringkan. Proses pengeringan sebaiknya tidak dilakukan dibawah terik matahari langsung melainkan cukup diangin-anginkan saja agar kertas daur ulang yang dihasilkan tetap rata dan tidak menggulung.
- Kelima, kertas daur ulang siap diolah menjadi produk lain.
Analisa bisnis kertas daur ulang
Untuk memulai usaha kertas daur ulang
tidak memerlukan modal besar. Seperti pengalaman Bardi yang awalnya
cukup bermodalkan 1 jt rupiah ditambah peralatan sederhana yang mungkin
sudah ada dirumah kita seperti blender, bak dan screen sablon. Lalu
bagaimana dengan hasilnya ? Karena termasuk produk kreativitas, harga kertas daur ulangdan
produk turunannya hampir tidak ada standar pastinya. Bisa menjadi mahal
jika memiliki keunikan dan kreativitas tinggi, dan inilah yang menurut
Bardi menjadi potensi bisnis kertas daur ulang. Dari hitung-hitungan
kasar, per bulan Bardi yang kini dibantu 3 orang karyawannya mampu
mengantongi tak kurang dari 10 juta rupiah. Bardi juga melayani
permintaan kursus pembuatan kertas daur ulang yang ia bagi dalam dua materi. Pertama, proses pembuatan kertas daur ulangdengan
biaya 750 ribu rupiah. Dan kedua, proses pembuatan produk dari kertas
daur ulang dengan biaya 500 ribu rupiah. Bagaimana, Anda tertarik
mencoba wirausaha kertas daur ulang ? Selamat mencoba dan sukses.
Alamat Bardiju :
Jl. Letjen S. Parman I, No. 6, Tomang, RT.003 / RW.08, Jakarta Barat. Telp: 08129522585,
Faks : (021) 5673516. Email : bardiju@gmail.com, web : www.bardiju.com
by. kompasiana
0 comments:
Post a Comment