Ebook Murah Belajar Service Laptop ++

Tuesday, January 1, 2013

Sikap Muslim Menghadapi Fitnah dan Kekacauan

Dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu anhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Akan datang kepada manusia sebuah zaman dimana harta terbaik yang dimiliki oleh seorang muslim adalah kambing. Dia membawa kambingnya menelusuri puncak-puncak bukit & tempat-tempat turunnya hujan, utk menjauhkan agamanya dari fitnah.” (HR. Al-Bukhari no. 3600)

Dari Ahban radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berwasiat kepadaku:

“Kelak akan ada banyak kekacauan & perpecahan. Jika sudah seperti itu maka patahkanlah pedangmu & pakailah pedang dari kayu.” (HR. Ahmad no. 20622)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Kelak akan ada banyak kekacauan dimana di dalamnya orang yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, & yang berjalan lebih baik daripada yang berusaha (dalam fitnah). Siapa yang menghadapi kekacauan tersebut maka hendaknya dia menghindarinya & siapa yang mendapati tempat kembali atau tempat berlindung darinya maka hendaknya dia berlindung.” (HR. Al-Bukhari no. 3601 & Muslim no. 2886)

Dari Ma’qil bin Yasar radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Beribadah di zaman haroj seperti berhijrah kepadaku.” (HR. Muslim no. 2984)

Haroj adalah fitnah & bertubrukannya kepentingan-kepentingan orang.

Hudzaifah bin Al-Yaman radhiallahu anhuma berkata:

“Orang-orang biasa bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang kebaikan sementara aku biasa bertanya kepada beliau tentang keburukan karena khawatir jangan-jangan aku terkena keburukan itu. Maka aku bertanya, “Wahai Rasulullah, dahulu kami dlm masa jahiliah & keburukan, lantas Allah datang dgn membawa kebaikan ini, maka apakah setelah kebaikan ini akan ada keburukan lagi?” Nabi menjawab, “Ya.” Saya bertanya, “Apakah sesudah keburukan itu akan ada kebaikan lagi?” Beliau menjawab, “Ya, tapi ketika itu sudah ada kabut.” Saya bertanya, “Apa yang anda maksud dgn kabut itu?” Beliau menjawab, “Adanya sebuah kaum yang memberikan petunjuk dgn selain petunjuk yang aku bawa. Engkau kenal mereka namun pada saat yang sama engkau juga mengingkarinya.” Saya bertanya, “Adakah setelah kebaikan itu akan ada keburukan lagi?” Nabi menjawab, “Ya, yaitu adanya dai-dai yang menyeru menuju pintu jahannam. Siapa yang memenuhi seruan mereka, niscaya mereka akan menghempaskan orang itu ke dlm jahannam.” Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, tolong beritahukanlah kami tentang ciri-ciri mereka!” Nabi menjawab, “Mereka memiliki kulit seperti kulit kita, juga berbicara dgn bahasa kita.” Saya bertanya, “Lantas apa yang anda perintahkan kepada kami ketika kami menemui hari-hari seperti itu?” Nabi menjawab, “Hendaklah kamu selalu bersama jamaah kaum muslimin & imam (pemimpin) mereka!” Aku bertanya, “Kalau pada waktu itu tak ada jamaah kaum muslimin & imam bagaimana?” Nabi menjawab, “Hendaklah kamu jauhi seluruh firqah (kelompok-kelompok) itu, sekalipun kamu menggigit akar-akar pohon hingga kematian merenggutmu dlm keadaan kamu tetap seperti itu.” (HR. Al-Bukhari no. 7084 & Muslim no. 1847)

Penjelasan ringkas:

Sebagai bentuk kesempurnaan Islam & besarnya kasih sayang Nabi shallallahu alaihi wasallam kepada umatnya, tatkala beliau mengabarkan bahwa fitnah & kekacauan pasti akan menimpa umat ini, maka beliaupun menjelaskan secara gamblang jalan-jalan utk menghindar atau berlepas dari fitnah & kekacauan ini.
Di antara jalannya adalah:
  1. Semaksimal mungkin menjaga diri dari hubungan dgn manusia jika memang tak diperlukan. Hal itu karena beliau memuji orang yang menjauh dari tempat berkumpulnya manusia guna menjaga agamanya dari fitnah.
  2. Menjauhkan dirinya dari hal-hal yang bisa mengganggu orang lain, baik dgn menjaga lisannya maupun menjaga tangannya dari hal-hal yang bisa menyakiti orang lain seperti pedang. Dan beliau menganjurkan -kalaupun dia membutuhkan pedang- hanya menggunakan pedang dari kayu yang biasanya tak akan menyebabkan orang lain terbunuh.
  3. Tidak terjun & ikut-ikutan dlm fitnah tersebut.
  4. Berlindung & menjauhi fitnah tersebut.
    Kedua sikap di atas berlaku utk siapa saja, baik dia seorang alim apalagi jika dia orang yang jahil terhadap agamanya, baik dia orang yang kuat apalagi orang yang lemah. Karenanya siapa yang diperhadapkan kepada fitnah & kekacauan maka jangan sampai rasa penasaran & keingintahuannya menghancurkan dirinya dgn mencoba utk terjun di dalamnya. Karenanya siapa yang sudah masuk ke dlm fitnah maka hanya Allah yang bisa mengeluarkannya darinya.
    Hendaknya orang yang jahil terhadap agamanya tak menjadi pahlawan kesiangan atau sok jagoan dlm masalah ini, karena sungguh sudah banyak orang alim sebelumnya yang dihancurkan oleh fitnah, maka sebaiknya dia mengasihani dirinya sendiri & jangan mengasihani orang lain.
  5. Memperbanyak ibadah kepada Allah, karena ibadah akan menjenihkan hati seorang muslim. Dengan fikiran yang jernih dia akan mampu menyikapi berbagai fitnah di depannya dgn sikap yang tepat sesuai dgn syariat.
  6. Menjauhi alim ulama yang menyeru kepada kesesatan.
  7. Tetap berhubungan dgn para ulama dlm menghadapi fitnah yang terjadi. Karena para ulama itu sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah:
    “Sesungguhnya fitnah ini, jika dia datang maka sudah diketahui oleh setiap alim & jika dia sudah pergi maka baru diketahui oleh setiap yang jahil.”
    Maksudnya: Para ulama itu telah diberikan firasat oleh Allah, sehingga ketika fitnah itu baru akan datang (belum terjadi) maka mereka sudah tahu kalau amalan atau ucapan itu akan mendatangkan fitnah. Tapi jika fitnah itu sudah terjadi atau telah berakhir & telah memakan banyak korban, barulah orang yang jahil berkata: Ternyata itu adalah fitnah.
  8. Jangan sampai dia keluar dari ketaatan kepada pemerintahnya. Karena menaati pemerintah di zaman fitnah termasuk sebab terbesar selamatnya agama seorang muslim. Jangan dia ikut-ikutan dgn semua gerakan khawarij yang mengatasnamakan gerakan reformasi, karena demi Allah gerakan seperti inilah yang sesungguhnya menjadi fitnah & kekacauan terbesar di zaman ini.
  9. Tidak bergabung dgn kelompok atau komunitas apapun, baik kelompok atau komunitas itu berupa laskar yang mengatasnamakan jihad atau front yang mengaku membela Islam atau berupa partai atau ormas, walaupun mereka semua mengatasnamakan Islam & kaum muslimin. Karena sungguh semua kelompok & komunitas ini adalah bentuk perpecahan dlm agama yang justru akan memperparah fitnah & kekacauan tersebut.
Inilah beberapa jalan yang berasal dari kalam kenabian yang ma’shum. Demi Allah, siapa saja yang konsisten dengannya maka insya Allah dia akan selamat dlm melewati terjangan fitnah & kekacauan.

sumber: www.al-atsariyyah.com
www.salafy-indonesia.web.id

0 comments:

Post a Comment

REMPELAS.com Aman dalam Berbagi
DAPAT UANG